FILM "CINTA BRONTOSAURUS"
Dika (Raditya Dika) adalah seorang penulis yang baru saja
putus cinta dengan Nina (Pamela Bowie), pacarnya setelah sekian lama. Semenjak
putus cinta ini, dia percaya bahwa cinta bisa kadaluarsa. Kosasih (Soleh
Solihun), agen naskah Dika, mencoba untuk membuat Dika yakin terhadap cinta
kembali, seperti Kosasih yakin dengan istrinyanya Wanda (Tyas Mirasih). Usaha
ini, membawa Dika ke dalam serangkaian perkenalan absurd
Namun, cinta bisa datang tanpa persiapan. Seperti saat Dika
bertemu dengan Jessica (Eriska Rein), seorang perempuan yang jalan pikirannya
sama anehnya dengan Dika. Semakin Dika kenal dengan Jessica, semakin dia
bertanya: apa benar cinta bisa kadaluarsa?
Di sisi yang lain, Mr. Soe Lim (Ronny P. Tjandra),
menawarkan untuk memfilmkan buku Dika, yang berjudul Cinta Brontosaurus.
Tertarik, Dika berusaha untuk menulis skrip film tersebut. Masalah mulai timbul
ketika di tengah jalan, Mr. Soe Lim mencoba untuk mengubah naskah asli Dika
menjadi film horror yang sedang laku
Film ini adalah perjalanan Dika untuk memahami cinta, yang
justru dia dapatkan dari pengalamannya bersama Jessica, teman, dan keluarganya
sendiri
Temukan jawaban apakah cinta yang masih tersisa dalam hidup
kita, masih cinta monyet yang unyu, atau seperti yang Dika alami: Cinta Brontosaurus
yang penuh ragu-ragu?
"Saksikan mulai 8 Mei 2013 di bioskop-bioskop kesayangan Anda"
Catatan Pemeran Utama dan Penulis – Raditya Dika
Pertama-tama saya harus nyatakan dari awal bahwa cerita film
Cinta Brontosaurus berbeda dengan cerita dari buku kedua saya yang berjudul
sama, Cinta Brontosaurus (Gagasmedia, 2006). Film ini adalah film yang
menyinggung buku tersebut, tapi tidak serta-merta mengangkat secara utuh
cerita-cerita di dalamnya. Film ini adalah sebuah adaptasi yang nyeleneh,
karena saya ingin menghadirkan rasa dan dimensi komedik yang berbeda pada
filmnya.
Inti film ini adalah keresahan pribadi saya soal cinta,
yaitu pertanyaan: apa memang cinta bisa kadaluarsa? Film ini akan menjawab
pertanyaan itu. Tentu dengan gaya komedi yang selama ini menjadi andalan saya:
komedi yang lincah dan cerkas.
Semua ilmu yang saya pelajari dalam penulisan skenario saya
praktekkan dalam menulis skenario Cinta Brontosaurus. Cinta Brontosaurus
menghadirkan ritme komedik yang cepat ala Malam Minggu Miko, sebuah serial TV
yang saya ciptakan. Skenario Cinta Brontosaurus juga menghadirkan nuansa light
romance yang contemplative seperti karya-karya idola saya Woody Allen. Di dalam
skenarionya juga ada scene imajinasi yang berlebihan, flashback-flashback
komedik pendek, dan dialog yang absurd. Jurus-jurus favorit saya.
Total waktu pengerjaan skenario-nya selama 1,5 tahun, dan
tujuh kali ditulis berulang kali. Ini membuat saya bangga, bahwa skenario film
Cinta Brontosaurus mungkin skenario yang paling rapih, komedik, dan personal
yang pernah saya kerjakan.
Foto dan Cerita Behind The Scene Film Cinta Brontosaurus
(part 1)
Raditya Dika bermain sebagai Dika. Di film ini Raditya Dika
memakai kacamata, dan look secara keseluruhan di film ini untuk Raditya Dika
adalah preppy tapi colorful. Jadi, Raditya Dika akan banyak memakai kemeja
dengan warna-warna pastel. Gaya baju preppy seperti itu cocok untuk
menggambarkan gaya komedi Cinta Brontosaurus: smart and funny.
Main love interest si Dika dalam film ini adalah karakter
Jessica yang diperankan dengan cakep sekali oleh Eriska Rein. Raditya Dika
selalu suka dengan sosok-sosok perempuan yang aneh, lucu, dan unik seperti Summer
(500 Days of Summer), Sam (The Perks of Being a Wallflower), Juno (Juno), dan
lain-lain. Maka, Raditya Dika menciptakan karakter Jessica dalam kerangka yang
hampir sama, yaitu perempuan muda quirky yang seringkali membuat si karakter
utama berpikir: kok Raditya Dika gak gini ya dari dulu?
Keunikan sifat Jessica pun tercermin dalam gaya
berdandannya. Baju-bajunya vintage tapi masih ada kesan muda. Rambutnya
seringkali dikuncir dan biasanya ada beberapa helai rambut yang di-highlight
berbeda-beda warna, tergantung mood Jessica pada hari itu.
Bagi yang sering nonton Malam Minggu Miko pasti paham salah
satu gaya menulis skenario yang Raditya Dika pakai adalah scene-scene khayalan
dan flashback yang absurd. Dalam film Cinta Brontosaurus, juga lumayan banyak
scene-scene seperti ini. Foto di bawah ini adalah salah satu contohnya, ketika
Jessica dalam khayalan Dika berubah menjadi samurai yang akrobatik.
Banyak pengadeganan di film Cinta Brontosaurus yang di ambil
di tempat-tempat yang tidak lazim. Seperti yang di bawah ini contohnya, adegan
antara Dika dengan agen naskahnya, Kosasih (Soleh Solihun) di ambil di tanah
lapang yang luas.
Sedangkan foto di bawah ini adalah kru dari film Cinta
Brontosaurus. Mereka bekerja keras untuk film ini, sering pulang pagi, dan
banyak dari mereka berharap cinlok tapi gak dapet-dapet. Huehehehe.
Sumber dan untuk info lebih lanjut, kunjungi:
http://radityadika.com/