Newest Post

Kaidah Penulisan Daftar Pustaka dari Internet

| Senin, 23 Desember 2013
Baca selengkapnya »
Membuat Daftar Pustaka dari Internet

Jika yang kita kutip sebagai bahan acuan tulisan akademis atau resmi itu berasal dari buku, bentuk baku penulisan daftar pustaka-nya sudah umum dan banyak yang tahu. Tetapi ketika kita mengutip dari bahan yang kita temukan di internet, maka harus diakui, banyak yang masih bingung bagaimana cara membuat daftar pustaka dari internet itu.

Secara umum, sebenarnya tata penulisan daftar pustaka dari internet sama saja dengan aturan penulisan daftar pustaka yang bersumber dari buku cetak. Memang ada perbedaan format penulisan. Namun, sebenarnya inti informasi yang perlu dicantumkan sama. Yang jelas berbeda adalah harus dituliskan tanggal waktu akses informasi tersebut. Mengapa? Karena teks dalam tulisan di internet bisa dengan mudah diubah alias diedit pemiliknya atau orang lain. Contoh yang paling jelas adalah informasi yang kita baca di wikipedia. Siapapun boleh mengedit informasi di situ.Membuat Daftar Pustaka dari Internet

Mengapa Daftar Pustaka harus ditulis dengan benar?
Memudahkan pembaca untuk menelusuri dari mana pemahaman yang kita tuliskan itu berakar. Dengan menuliskan sumber dengan benar, pembaca akan mudah merunutnya.
Menjaga reputasi. Kalau di kaskus ada slogan ‘no pics= hoax’. Maka dalam tulisan akademis kiranya berlaku juga ‘no reference= hoax’. Dengan memberikan bahan rujukan yang valid, penulis menjaga reputasinya bahwa dia tidak sekedar nulis ngalor-ngidul tanpa dasar.
Menghargai karya orang lain. Memang sekedar copy-paste tanpa rephrasing itu enak, cepat, tapi tidak halal. Bukan cuman urusan Tuhan loh soal halal tidaknya tulisan ini. Bahkan Google pun bisa dengan mudah melakukan banning terhadap blog yang tulisannya terlalu banyak hasil copy-paste mentah-mentahan. Apalagi jika tulisan anda itu bersifat akademis. Tentu akan lebih santun jika sumbernya dituliskan dengan benar.
Menghindari masalah lisensi/copyright. Saat ini ide, gagasan, dalam apa pun itu bentuknya, bisa menadatangkan masalah jika digunakan tanpa ijin. Jadi dari pada nanti sampai dituntut atau gelar anda dicopot gara-gara sumber yang ditulis ngawur, ayo, belajar menuliskan daftar pustaka dengan benar, tak terkecuali jika sumbernya dari internet.

Penulisan Daftar Pustaka dari internet yang benar

Unsur – unsur yang dicantumkan dalam penulisan daftar pustaka dengan sumber informasi di internet adalah:
Nama penulis yang diawali dengan penulisan nama keluarga
Judul tulisan diletakkan diantara tanda kutip
Jika karya tulis keseluruhan (jika ada) dengan huruf miring
Data publikasi berisi protocol dan alamat, path, tanggal pesan, atau waktu akses dilakukan. Aturannya adalah sebagai berikut:

Bila Karya Perorangan
Cara Penulisannya ialah: 
Pengarang/Penyunting. (Tahun). Judul (edisi), [jenis medium]. Tersedia: alamat di internet. [tanggal diakses]. 
Contoh: 
Thompson, A. (1998). The Adult and the Curriculum. [Online]. Tersedia: http:/ / www.ed.uiuc.edu./EPS/PES-Yearbook/998/thompson. Html [30 maret 2000].

Bila bagian dari karya kolektif 
Cara Penulisannya ialah: 
Pengarang/Penyunting. (Tahun). Dalam Sumber (edisi), [Jenis media]. Penerbit. Tersedia: alamat di internet. [tanggal akses]. 
Contoh: 
Daniel, R.T. (1995). The History of Western Music. In Britanica Online: Macropedia [Online]. Tersedia: http: / / www.eb.com: 180/cgibin/ g:DocF=macro/ 5004/45/0.html [28 maret 2000].

Bila Artikel dalam Jurnal
Cara Penulisannya ialah: 
Pengarang. (Tahun). Judul. Nama Jurnal [Jenis media], volume (terbitan), halaman. Tersedia: alamat di internet. [tanggal diakses]. 
Contoh: 
Supriadi, D. (1999). Restructuring the Schoolbook Provision system in Indonesia: Some  Recent Initiatives. Dalam Educational Policy Analysis Archives [Online], vol 7 (7), 12 halaman. Tersedia: http:/ / epaa.asu.edu / epaa/v7n7.html [17 maret 2001].

Bila Artikel dalam Majalah 
Cara Penulisannya ialah: 
Pengarang. (Tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama Majalah [Jenis media], volume jumlah. Tersedia: alamat di internet. [tanggal diakses].
Contoh: 
Goodstein, C. (1991, 5 September). Healers from the Theep. American Health [CD-ROM],  60-64. Tersedia: 1994 SIRS/SIRS 1992 Life Science/ Article 08A [13 Juni 1995].

Bila Artikel di Surat kabar 
Cara Penulisannya ialah: 
Pengarang. (Tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama Surat kabar [Jenis media], Jumlah halaman. 
Tersedia: alamat di internet. [tanggal diakses]. 
Contoh: 
Cipto, B. (2000, 27 April). Akibat Perombakan Kabinet Berulang. Fondasi Reformasi Bisa  Runtuh. Pikiran Rakyat [Online], halaman 8. Tersedia: http: // www.[Pikiranrakyat.com. [9 Maret 2000].

Bila pesan dari E-mail 
Cara Penulisannya ialah: 
Pengirim (Alamat e-mail pengirim). (Tahun, tanggal, bulan). Judul Pesan. E-mail kepada penerima [Alamat e-mail penerima] 
Contoh: 
Musthafa, Suriansyah (julak@yahoo.co.id). (2000, 25 April). Bab V Laporan Penelitian.  E-mail kepada Dedi Supriadi (Supriadi@indo.net.id)
Tips menulis daftar pustaka dari internet

Ok, itu tadi caranya, tapi sebelumnya, ada beberapa tips supaya penulisan sumber dari internet yang sudah benar tadi tadi percuma karena beberapa kekeliruan kecil seperti berikut ini:

upayakan mengambil informasi dari jurnal karya ilmiah online dengan TDL “.ac.id”, “.go.id”, dan “.edu”. ac.id (academi in indonesia), edu (education)
usahakan tidak mengambil sumber dari blog, kecuali memang terpaksa, atau anda merasa pasti penulisnya memang kompeten.
hindari rujukan pada wikipedia, bukannya tidak bagus, tapi karena sifatnya yang sangat ‘open’ itu, keabsahannya sering dipertanyakan. Coba lihat bagian link sumber yang biasanya berada di bagian bawah halaman di wikipedia untuk setiap artikelnya.
Jika artikel tersebut dibuat tanpa nama maka, authornya dibuat “anonim”. Hati-hati dengan situs yang diterbitkan pada sebuah blog. Biasanya pada blog akan tertulis tanggal tulisan tersebut diposting dan siapa yang memposting tulisan tersebut, namun yang tertulis bukan author dengan nama resmi tetapi hanya username pada akun blognya. Jika hal ini ditemukan, maka authornya dibuat “anonim”.
Contoh penulisan daftar pustaka dari internet

Contohnya sebagai berikut:

Mariana, D & Paskarina, C. 2005., Peningkatan alokasi APBD – Membiayai Sektor Pendidikan. http://www.pikiran-rakyat.com. Diakses pada tanggal 10 Nopember 2010.

Millah, S., Meringankan Beban Pendidikan Rakyat Miskin, Mereka Tak Cuma Butuh Bantuan SPP. www.Google.co.id. Diakses pada tanggal 10 Nopember 2010.

Suharsaputra, U., 2007., Quality of Education. http://nalarekonomi.blogspot.com. Diakses pada tanggal 10 Nopember 2010.

Hasibuan, Rusli. “Menanam Jengkol di Bukit Kapur.” http://www.duniatani.or.id/riset/rusli/palawija_jengkol.html (diakses tanggal 12 Juni 2003)

Johnson-Eilola, Jordan. “Little Machine: rearticulating Hypertext Users.” FTP deadalis.com/pug cccc95/Johnson-eilola (diakses tanggal 10 Februari 1996)

Rahman, Afif. “Proposal Buku Sekolah Murah Meriah.” afif-r23@dodols.com (diakses tanggal 22 September 2009)

Sumber: http://dee-belajar.blogspot.com/2013/05/membuat-daftar-pustaka-dari-internet.html

Kaidah Penulisan Daftar Pustaka dari Internet

Posted by : Unknown
Date :Senin, 23 Desember 2013
With 0komentar

Fungsi Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional dan Bahasa Negara

|
Baca selengkapnya »
Fungsi Bahasa Indonesia 
Sebagai Bahasa Nasional dan Bahasa Negara



SEBAGAI BAHASA NASIONAL
Tanggal 28 Oktober 1928, pada hari “Sumpah Pemuda” lebih tepatnya, Dinyatakan Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional memilki fungsi-fungsi sebagai berikut:
1. Bahasa Indonesia sebagai Identitas Nasional.
Kedudukan pertama dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan digunakan nya bahasa indonesia dalam bulir-bilir Sumpah Pemuda. Yang bunyinya sebagai berikut :
“Kami poetera dan poeteri Indonesia mengakoe bertoempah darah satoe, Tanah Air Indonesia.
Kami poetera dan poeteri Indonesia mengakoe berbangsa satoe,
Bangsa Indonesia.
Kami poetera dan poeteri Indonesia
mendjoendjoeng bahasa persatoean, Bahasa Indonesia.”
2. Bahasa Indonesia sebagai Kebanggaan Bangsa.
Kedudukan kedua dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan masih digunakannya Bahasa Indonesia sampai sekarang ini. Berbeda dengan negara-negara lain yang terjajah, mereka harus belajar dan menggunakan bahasa negara persemakmurannya. Contohnya saja India, Malaysia, dll yang harus bisa menggunakan Bahasa Inggris.
3. Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi.
Kedudukan ketiga dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan digunakannya Bahasa Indonesia dalam berbagai macam media komunikasi. Misalnya saja Buku, Koran, Acara pertelevisian, Siaran Radio, Website, dll. Karena Indonesia adalah negara yang memiliki beragam bahasa dan budaya, maka harus ada bahasa pemersatu diantara semua itu. Hal ini juga berkaitan dengan Kedudukan keempat dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional sebagai Alat pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat istiadat dan Budaya.
4. Bahasa Indonesia sebagai Alat pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat istiadatdan Budaya.


SEBAGAI BAHASA NEGARA
Pada tanggal 25-28 Februari 1975, Hasil perumusan seminar polotik bahasa Nasional yang diselenggarakan di jakarta. Dikemukakan Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara adalah :
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan.
Kedudukan pertama dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu dipakailah bahasa Indonesia dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulis.
2. Bahasa Indonesia sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan.
Kedudukan kedua dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan dari taman kanak-kanak, maka materi pelajaran yang berbentuk media cetak juga harus berbahasa Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing atau menyusunnya sendiri. Cara ini akan sangat membantu dalam meningkatkan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknolologi (iptek)
3. Bahasa Indonesia sebagai penghubung pada tingkat Nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah,
Kedudukan ketiga dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan digunakannya Bahasa Indonesia dalam hubungan antar badan pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu hendaknya diadakan penyeragaman sistem administrasi dan mutu media komunikasi massa. Tujuan agar isi atau pesan yang disampaikan dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh masyarakat.
4. Bahasa Indonesia Sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu dan Teknologi.
Kedudukan keempat dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi, baik melalui buku-buku pelajaran, buku-buku populer, majalah-majalah ilmiah maupun media cetak lainnya. Karena sangatlah tidak mungkin bila suatu buku yang menjelaskan tentang suatu kebudayaan daerah, ditulis dengan menggunakan bahasa daerah itu sendiri, dan menyebabkan orang lain belum tentu akan mengerti.

Referensi: http://ariefsz.blogspot.com/2011/11/fungsi-bahasa-indonesia-sebagai-bahasa.html

Next Prev
▲Top▲