BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Dewasa ini, manajemen sekolah
menjadi sorotan tersendiri. Sekolah sebagai lingkungan yang sangat kompleks
perlu melakukan manajemen untuk menertibkan sekolah agar proses pembelajaran
berjalan lancar. Pada dasarnya manajemen sekolah merupakan aplikasi dari ilmu
manajemen dalam kegiatan persekolahan. Kegiatan persekolahan akan berjalan
dengan baik jika diatur atau dikelola
dengan tepat dan benar. Kemampuan dan penguasaan manajemen sekolah akan
mengantarkan sekolah mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Dalam
mengelola sekolah tentu diperlukan landasan-landasan yang dapat dijadikan dasar
dalam proses pengelolaan demi tercapainya tujuan.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
yang dimaksud dengan manajemen sekolah?
2. Apa
tujuan dibentuknya manajemen sekolah?
3. Apakah
fungsi dari manajemen sekolah?
4. Prinsip-prinsip
apa saja yang perlu diterapkan dalam penyelenggaraan manajemen sekolah?
5. Apa
saja ruang lingkup manajemen sekolah?
6. Apa
saja istilah-istilah yang berkaitan dengan manajemen sekolah?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Manajemen Sekolah
Dalam perkembangannya istilah manajemen disamakan secara substansial dengan
istilah administrasi. Namun, pada kenyataannya masih ditemukan kontroversi dan
inkonsistensi dalam penggunaan istilah manajemen. Di satu pihak ada yang tetap
cenderung menggunakan istilah manajemen, sehingga dikenal dengan istilah
manajemen pendidikan. Di lain pihak, tidak sedikit pula yang menggunakan
istilah administrasi sehingga dikenal istilah administrasi pendidikan.
Perbedaan keduanya hanya terletak pada ruang lingkupnya saja. Administrasi
lebih luas ruang lingkupnya. Namun pada intinya keduanya menekankan pada
tercapainya efisiensi dan efektivitas kerja. Manajemen
sekolah pada hakikatnya mempunyai pengertian yang sama dengan manajemen
pendidikan. Namun, manajemen pendidikan mempunyai jangkauan yang lebih luas
daripada manajemen sekolah.
Dalam buku manajemen
sekolah karangan Drs. Sutomo, M.Pd., dkk disebutkan bahwa manajemen sekolah merupakan
aplikasi ilmu manajemen dalam bidang persekolahan.
Sedangkan
menurut James Jr. manajemen sekolah adalah proses pendayagunaan
sumber-sumber manusiawi bagi penyelenggara sekolah secara efektif. Sedangkan
dalam konteks pendidikan ada juga manajemen pendidikan.
Menurut
Rohiat (2009: 14), manajemen sekolah adalah melakukan pengelolaan sumber daya
yang dimiliki sekolah. Hal ini berarti manajemen sekolah sebagai pengelolaan
sekolah yang dilakukan dengan dan melalui sumber daya yang dimiliki sekolah
untuk mencapai tujuan sekolah. Manajemen pendidikan umumnya dan manajemen
sekolah khususnya merupakan pengelolaan institusi (sekolah) yang dilakukan
dengan dan melalui pendidik dan tenaga kependidikan untuk mencapai tujuan
sekolah secara efektif dan efisien.
Menurut Ali Imron
manajemen pendidikan adalah proses penataan kelembagaan pendidikan, dengan
melibatkan sumber potensial baik yang bersifat manusia maupun yang bersifat non
manusia guna mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
Administrasi sekolah - manajemen sekolah. Penggunaan istilah administrasi dan manajemen dalam
bidang persekolahan (pendidikan) secara substansial sebenarnya tidak jauh
berbeda. Keduanya dapat dipandang secara esensial dari sudut pandang yakni
sebagai ilmu, sebagai seni dan sebagai suatu proses kegiatan.
Meski terdapat beragam pengertian manajemen atau
administrasi, namun secara esensial dapat ditarik benang merah tentang
pengertian manajemen sekolah, bahwa : (1) manajemen sekolah merupakan suatu proses
kegiatan; (2) manajemen sekolah memanfaatkan berbagai sumber daya; dan (3)
manajemen sekolah berupaya untuk mencapai tujuan tertentu.
2.
Tujuan
Manajemen Sekolah
Sekolah sebagai suatu organisasi
memiliki tujuan institusional (kelembagaan) baik tujuan institusional umum, maupun
tujuan institusisonal khusus. Tujuan institusional umum mengacu pada jenjang
dan jenis pendidikan, sedang tujuan institusional khusus diwarnai oleh
penyelenggaraan pendidikan itu sendiri. Sebagai contoh : SMP memiliki tujuan
institusional umum yang sama, tetapi SMP
yang diselenggarakan oleh negara dan yang diselenggarakan oleh yayasan tertentu
akan memiliki tujuan institusional khusus yang berbeda. Tujuan akhir dari
manajemen sekolah adalah membantu
memperlancar pencapaian tujuan sekolah agar tercapai secara efektif dan
efisien.
Tujuan utama penerapan Manajemen Sekolah pada intinya
adalah untuk penyeimbangan struktur kewenangan antara sekolah, pemerintah
daerah pelaksanaan proses dan pusat sehingga manajemen menjadi lebih efisien.
Kewenangan terhadap pembelajaran di serahkan kepada unit yang paling dekat
dengan pelaksanaan proses pembelajaran itu sendiri yaitu sekolah.
Tujuan penerapan Manajemen sekolah adalah untuk
memandirikan atau memberdayakan sekolah melalui kewenangan kepada sekolah dan
mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif.
Manajemen
sekolah juga bertujuan untuk:
1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan
inisiatif sekolah dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.
2. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat
dalam menyelenggarakan pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama.
3. Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orangtua,
masyarakat, dan pemerintah tentang mutu sekolahnya.
4. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah
tentang mutu pendidikan yang akan dicapai.
Secara lebih rinci tujuan khusus dilaksanakannya
manajemen sekolah yang baik agar: Pertama, pada setiap jenis dan jenjang
pendidikan terjadi adanya efektivitas produksi. Kedua, tercapinya efisiensi penggunaan sumber daya dan dana, tidak
terjadi pemborosan baik waktu, tenaga maupun uang dan lainnya. Ketiga, para lulusannya mampu
menyesuaikan diri dalam kehidupan di masyarakat. Keempat, terciptanya kepuasan kerja pada setiap anggota warga
sekolah.
3.
Fungsi-fungsi Manajemen Sekolah
Fungsi manajemen sekolah berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan manajemen
sekolah. Fungsi-fungsi yang berkaitan dengan pengelolaan sekolah dapat
diklasifikasikan menurut wujud problemnya, kegiatan manajemen dan kegiatan
kepemimpinan. Fungsi manajemen sekolah berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan
manajemen sekolah. Fungsi-fungsi yang berkaitan dengan pengelolaan sekolah
dapat diklasifikasikan menurut problemnya, kegiatan manajemen dan kegiatan
kepemimpinan.
Fungsi manajemen sekolah dilihat dari wujud problemnya terdiri dari
bidang-bidang garapan (substansi) dari manajemen sekolah. Problem-problem yang
merupakan bidang garapan dari manajemen sekolah terdiri dari:
1.
Bidang Pengajaran atau Kurikulum
Manajemen kurikulum merupakan subtansi manajemen yang utama di sekolah.
Prinsip dasar manajemen kurikulum ini adalah berusaha agar proses pembelajaran
dapat berjalan dengan baik, dengan tolok ukur pencapaian tujuan oleh siswa dan
mendorong guru untuk menyusun dan terus menerus menyempurnakan strategi
pembelajarannya. Tahapan manajemen kurikulum di sekolah dilakukan melalui empat
tahap :
a.
Perencanaan
b.
Pengorganisasian dan koordinasi
c.
Pelaksanaan
d.
Pengendalian.
2.
Bidang Kesiswaan
Dalam manajemen kesiswaan terdapat empat prinsip dasar, yaitu : (a) siswa
harus diperlakukan sebagai subyek dan bukan obyek, sehingga harus didorong
untuk berperan serta dalam setiap perencanaan dan pengambilan keputusan yang
terkait dengan kegiatan mereka; (b) kondisi siswa sangat beragam, ditinjau dari
kondisi fisik, kemampuan intelektual, sosial ekonomi, minat dan seterusnya.
Oleh karena itu diperlukan wahana kegiatan yang beragam, sehingga setiap siswa
memiliki wahana untuk berkembang secara optimal; (c) siswa hanya termotivasi
belajar, jika mereka menyenangi apa yang diajarkan; dan (d) pengembangan
potensi siswa tidak hanya menyangkut ranah kognitif, tetapi juga ranah afektif,
dan psikomotor.
3.
Bidang Personalia
Terdapat 4 prinsip dasar manajemen personalia yaitu : (a) dalam
mengembangkan sekolah, sumber daya manusia adalah komponen paling berharga; (b)
sumber daya manusia akan berperan secara optimal jika dikelola dengan baik,
sehingga mendukung tujuan institusional; (c) kultur dan suasana organisasi di
sekolah, serta perilaku manajerial sekolah sangat berpengaruh terhadap
pencapaian tujuan pengembangan sekolah; dan (d) manajemen personalia di sekolah
pada prinsipnya mengupayakan agar setiap warga dapat bekerja sama dan saling
mendukung untuk mencapai tujuan sekolah. Disamping faktor ketersediaan sumber
daya manusia, hal yang amat penting dalam manajamen personalia adalah berkenaan
penguasaan kompetensi dari para personil di sekolah. Oleh karena itu, upaya
pengembangan kompetensi dari setiap personil sekolah menjadi mutlak diperlukan.
4.
Bidang Keuangan
Manajemen keuangan di sekolah terutama berkenaan dengan kiat sekolah dalam
menggali dana, kiat sekolah dalam mengelola dana, pengelolaan keuangan
dikaitkan dengan program tahunan sekolah, cara mengadministrasikan dana
sekolah, dan cara melakukan pengawasan, pengendalian serta pemeriksaan. Inti
dari manajemen keuangan adalah pencapaian efisiensi dan efektivitas. Oleh
karena itu, disamping mengupayakan ketersediaan dana yang memadai untuk
kebutuhan pembangunan maupun kegiatan rutin operasional di sekolah, juga perlu
diperhatikan faktor akuntabilitas dan transparansi setiap penggunaan keuangan
baik yang bersumber pemerintah, masyarakat dan sumber-sumber lainnya.
5.
Bidang Sarana dan Prasarana
Manajemen perawatan preventif sarana dan prasana sekolah merupakan tindakan
yang dilakukan secara periodik dan terencana untuk merawat fasilitas fisik,
seperti gedung, mebeler, dan peralatan sekolah lainnya, dengan tujuan untuk
meningkatkan kinerja, memperpanjang usia pakai, menurunkan biaya perbaikan dan
menetapkan biaya efektif perawatan sarana dan pra sarana sekolah.
Dalam manajemen ini perlu dibuat program perawatan preventif di sekolah
dengan cara pembentukan tim pelaksana, membuat daftar sarana dan pra sarana,
menyiapkan jadwal kegiatan perawatan, menyiapkan lembar evaluasi untuk menilai
hasil kerja perawatan pada masing-masing bagian dan memberikan penghargaan bagi
mereka yang berhasil meningkatkan kinerja peralatan sekolah dalam rangka
meningkatkan kesadaran merawat sarana dan prasarana sekolah.
Sedangkan untuk pelaksanaannya dilakukan : pengarahan kepada tim pelaksana,
mengupayakan pemantauan bulanan ke lokasi tempat sarana dan prasarana,
menyebarluaskan informasi tentang program perawatan preventif untuk seluruh
warga sekolah, dan membuat program lomba perawatan terhadap sarana dan
fasilitas sekolah untuk memotivasi warga sekolah.
6.
Bidang Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
(HUMAS)
Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyrakat merupakan seluruh proses
kegitan yang direncankan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh
serta pembinaan secara kontinu untuk mendapatkan simpati dari masyarakat pada
umumnya, sehingga kegiatan operasional sekolah/ pendidikan semakin efektif dan
efisien, demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Sekolah merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dengan masyarakat.
Hubungan serasi, terpadu serta timbal baliknya antara sekolah dan masyarakat
harus diciptakan dan dilaksanakan agar meningkatkan mutu pendidikan dan
pembangunan masyarakat dapat saling menunjang. Masyarakat dapat ikut
bertanggung jawab secara tidak langsung terhadap pelaksanaan pendidikan,
sehingga hasil pendidikan bermanfaat bagi masyarakat, diantaranya dalam mengisi
kebutuhan tenaga kerja.
Fungsi manajemen sekolah dilihat dari aktivitas atau kegiatan manajemen
meliputi:
a.
Kegiatan manajerial yang dilakukan oleh
para pimpinan. Kegiatan manajemen meliputi:
1.
Perencanaan
2.
Pengorganisasian
3.
Pengarahan
4.
Pengkoordinasian
5.
Pengawasan
6.
Penilaian
7.
Pelaporan, dan
8.
Penentuan Anggaran.
b.
Kegiatan yang bersifat operatif, yakni
kegiatan yang dilakukan oleh para pelaksana. Kegiatan ini berkaitan langsung
dengan pencapaian tujuan. Artinya, bagaimanapun baiknya kegiatan manajerial
(seperti perencanaan) tanpa didukung oleh pelaksanaan pekerjaan yang telah
direncanakan tersebut, mustahil tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik.
Fungsi operatif ini meliputi pekerjaan-pekerjaan:
1.
Ketatausahaan yang dapat merembes dan
dapat diperlukan oleh semua unit yang ada dalam organisasi
2.
Perbekalan
3.
Kepegawaian
4.
Keuangan, dan
5.
Humas
Fungsi manajemen sekolah dilihat sebagai kegiatan kepemimpinan lebih
ditekankan bagaimana cara manajer dapat mempengaruhi, mengajak orang lain serta
mengatur hubungan dengan orang lain agar bekerjasama mencapai tujuan. Dalam hal
ini seorang manajer sekolah hendaknya dapat menerapkan pola kepemimpinan yang
efektif. Pola kepemimpinan yang efektif adalah suatu gaya atau model
kepemimpinan yang memperhatikan dimensi-dimensi hubungan antar manusia (human
relation), dimensi pelaksanaan tugas dan dimensi situasi dan kondisi dimana
kita berada.
4. Prinsip-Prinsip Manajemen Sekolah
Dalam pengelolaan sekolah agar tujuan utama sekolah dapat tercapai dengan
baik, maka perlu didasarkan pada prinsip-prinsip manajemen, yaitu :
1.
Prinsip efisiensi
Gambaran kondisi yang seimbang antara pengorbanan sumber daya dengan hasil.
2.
Prinsip efektifitas.
Ketercapaian sasaran harus sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
3.
Prisip pengelolaan.
Seorang manajer harus melakukan pengelolaan sumber-sumber daya yang ada.
4.
Prinsip pengutamaan tugas-tugas
pengelolaan.
Seorang manajer harus mengutamakan tugas-tugas pengelolaannya. Manakala
seorang manajer telah melimpahkan tugas kepada orang lain maka tanggung jawab
tetap ada pada manajer itu sendiri.
5.
Prinsip kerja sama.
Seorang manajer hendakanya dapat membangun
kerjasama yang baik secara vertikal maupu horizontal.
6.
Prinsip kepemimpinan yang efektif.
Seorang manajer harus dapat memberi
pengaruh, ajakan pada orang lain untuk pencapaian tujuan bersama.
5. Ruang Lingkup Manajemen Sekolah
Ruang lingkup manajemen sekolah adalah luasnya bidang garapan manajemen
sekolah. Adapun ruang lingkup manajemen sekolah antara lain:
1.
Bidang Kurikulum/Pengajaran
Bidang kurikulum merupakan subtansi manajemen yang utama di sekolah.
Prinsip dasar bidang kurikulum ini adalah berusaha agar proses pembelajaran
dapat berjalan dengan baik, dengan tolok ukur pencapaian tujuan oleh siswa dan
mendorong guru untuk menyusun dan terus menerus menyempurnakan strategi
pembelajarannya.
2.
Bidang Kesiswaan
Bidang kesiswaan merupakan kegiatan yang bersangkutan dengan masalah
kesiswaan di sekolah. Tujuan bidang kesiswaan adalah menata proses kesiswaan
mulai dari proses perekrutan, mengikuti pembelajaran sampai dengan lulus sesuai
dengan tujuan institusional agar dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Kegiatan bidang kesiswaan meliputi: perencanaan penerimaan siswa baru,
pembinaan siswa, dan kelulusan. Dalam penerimaan siswa baru, terdapat beberapa
kegiatan yang dilakukan, seperti: penetapan daya tampung, penetapan persyaratan
siswa yang akan diterima, dan pembentukan panitia dalam penerimaan siswa baru
Rohiat (2009 : 25).
3. Bidang Personalia / Kepegawaian
Ketenagaan di sekolah yang menjadi tanggung jawab kepala sekolah menuntut
kemampuan dalam manajemen personil yang memadai karena telah menjadi tuntutan
bahwa kepala sekolah harus ikut memikul tanggung jawab untuk keberhasilan atau
kegagalan anggota sekolah. Kesanggupan manajemen yang dituntut, meliputi:
memperoleh dan memilih anggota yang cakap, membantu anggota menyesuaikan diri
pada tugas-tugas barunya, menggunakan anggota dengan lebih efektif, dan
menciptakan kesempatan untuk perkembangan anggotanya secara berkesinambungan
Rohiat (2009 : 27). Bidang ketenagaan sekolah terdiri dari :
a.
Tenaga edukatif atau akademik, yaitu guru
atau pengajar tetap dan tidak tetap (honorer), guru bantuan tetap (seperti guru
dari Departemen Agama yang ditugaskan di sekolah negeri atau swasta).
b.
Tenaga non edukatif atau administratif
atau pegawai Tata Usaha (TU)tetap dan tidak tetap (honorer).
5.
Bidang Perlengkapan/Sarana-Prasarana
Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung
dipergunakan dan penunjang proses pendidikan seperti gedung, ruang kelas, meja
kursi, serta alat-alat dan media pengajaran. Adapun yang dimaksud dengan
prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang
jalannya proses pendidikan atau pengajaran seperti halaman, kebun, taman
sekolah, jalan menuju sekolah tetapi dimanfaatkan secara langsung untuk
pengajaran. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan dapat didefinisikan
sebagai proses kerjasama pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan
secara efektif dan efisien. (Badafal, 2003) Definisi ini menunjukkan bahwa
sarana dan prasana yang ada disekolah perlu didayagunakan dan dikelola
untuk melalui proses pembelajaran disekolah.
6.
Bidang Hubungan dengan Masyarakat
Sekolah dan masyarakat memiliki hubungan timbal balik untuk menjaga
kelestarian dan kemajuan masyarakat itu sendiri. Pelaksanaan sekolah bertujuan
untuk menjaga kelestarian nilai positif masyarakat, dengan harapan sekolah
dapat mewariskan nilai positif masyarakat dengan baik dan benar. Sekolah juga
berperan sebagai agen perubahan (agent of change), di mana sekolah dapat
mengadakan perubahan nilai dan tradisi sesuai dengan kemajuan dan tuntutan
masyarakat dalam kemajuan dan pembangunan Rohiat (2009 : 28).
6.
Istilah-istilah yang Berkaitan dengan
Pengertian Manajemen
Sebagaimana dikemukakan pada sub bab sebelumnya, istilah manajemen
disamakan secara substansial dengan istilah administrasi. Manakala kita
membahas administrasi maka di dalamnya ada aktivitas manajemen , ada aktivitas
organisasi, ada aktivitas kepemimpinan, dan inti dari semuanya adalah
pengambilan keputusan dan pengambilan keputusan tersebut haruslah manusiawi.
Artinya, bahwa bahwa pengambilan keputusan yang dilakukan harus dapat diterima
oleh manusia pada umumnya. Yakni, manusia yang memiliki kekuatan, kelemahan,
manusia sebagai makhluk sosial sekaligus yang juga memiliki kepentingan
individu dan seterusnya. Istilah-istilah yang berkaitan dengan
istilah manajemen bila dilihat dari lingkupnya adalah sebagai berikut:
1.
Administrasi (Etimologis dan Semantik)
Istilah
administrasi berasal dari kata latin “administrare” yang berarti membantu atau
melayani. Pengertian dalam arti sempitnya berarti setiap penyusunan
keterangan-keterangan secara sistematis dan pencatatannya secara tertulis
dengan maksud untuk memperoleh suatu ikhtisar mengenai keterangan-keterangan
itu dalam keseluruhannya dan dalam hubungan satu sama lain. Pengertian dalam
arti luasnya, berarti segala aktivitas individu-individu (para pejabat) dalam
suatu organisasi yang berkaitan dengan tugas memerintah, memajukan, dan
memperlengkapi usaha bersama untuk mencapai usaha yang ditentukan.
2.
Manajemen
Manajemen dapat didefinisikan sebagai
“kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka
pencapaian tujuan”. Dapat juga didefinisikan bahwa manejemen adalah proses
dengan mana pelaksanaan dari pada suatu tujuan tertentu yang diselenggarakan
dan diawasi.
3.
Organisasi
Ditinjau dari
sudut pandang pertama bahwa organisasi adalah sebagai suatu proses adalah
proses menetapkan dan mengelompokkan pekerjaan yang akan dilakukan, merumuskan
dan melimpahkan tanggung jawab dan wewenang serta menyusun hubungan-hubungan
dengan maksud agar memungkinkan orang-orang bekerjasama secara efektif dalam
menentukan suatu tujuan.
4.
Kepemimpinan (Leadership)
Banyak ahli
yang memberikan batasan tentang leadership sesuai sudut tinjauannya
masing-masing contohnya: “kepemimpinan adalah aktifitas untuk mempengaruhi
orang untuk mencapai tujuan secara sukarela”(George Terry). Dan juga ada yang
mengatakan “kepemimpinan adalah kemampuan dan kesiapan untuk memberikan
inspirasi, membimbing, mengarahkan orang lain”(Carter V.Good).
5.
Pengambilan
Keputusan
Pengambilan keputusan merupakan suatu
cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan
suatu masalah dengan cara/teknik tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua
pihak.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manajemen sekolah pada dasarnya merupakan aplikasi dari ilmu manajemen
dalam kegiatan persekolahan. Perbedaan administrasi dan manajemen terletak
pada ruang lingkupnya saja. Adminitrasi lebih luas ruang lingkupnya
dibanding dengan manajemen. Tujuan akhir dari manajemen skolah adalah membantu
memperlancar pencapaian tujuan sekolah agar tercapai secara efektif
dan efisien. Fungsi utama manajemen sekolah berkaitan dengan
pekerjaan-pekerjaan manajemen sekolah. Fungsi-fungsi
yang berkaitan dengan pengelolaan sekolah dapat diklasifikasikan menurut
problemnya, kegiatan manajemen dan kegiatan kepemimpinan.
Dalam pengelolaan sekolah agar dapat mencapai tujuan sekolah dengan
baik, maka perlu mendasarkan pada prinsip-prinsip manajemen. Prinsip manajemen
itu sendiri mulai dari efisiensi, efektivitas, pengelolaan, pengutamaan tugas
pengelolaan, kerjasama, dan kepemimpinan yang efektif. Dalam melaksanakan
manajemen sekolah perlu diketahui adanya bidang garapan-garapan tertentu atau
bisa disebut dengan ruang lingkup Manajemen Sekolah, yaitu bidang kurikulum
(pengajaran), bidang kesiswaan, bidang personalia, bidang sarana, bidang
prasarana dan bidang hubungan dengan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Ø Drs. Sutomo, M.Pd. dkk. Manajemen Sekolah. 2011. Semarang
: UNNES PRESS
Ø
http://little-chiyoo.blogspot.com/2013/03/hakekat-manajemen-sekolah.html
Di akses pada tanggal 4 September 2013
pukul 06.18
Ø
http://hendyarief.blogspot.com/2013/03/makalah-manajemen-sekolah-bab-1-hakekat.html
Di akses pada tanggal 4 September 2013
pukul 06.02
Ø http://imtaq.com/pengertian-administrasi-dan-istilah-yang-berkenaan-dengannya/
Di akses pada tanggal 5 September 2013
pukul 05.56
Ø http://dhino-ambargo.blogspot.com/2013/05/definisi-dan-dasar-pengambilan-keputusan.html
Di akses pada tanggal 7 September 2013
pukul 06.02